Provinsi Bangka Belitung Capai Inflasi Terendah se-Indonesia

KUPASONLINE.COM – Menurut Badan Pusat Statistik, inflasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hanya sebesar 1,21 per tahun dari Januari 2024 hingga Januari 2023 (tahun ke tahun). Ini menunjukkan bahwa Kepulauan Bangka Belitung memiliki inflasi terendah di seluruh Indonesia. Inflasi di Papua Tengah mencapai tingkat tertinggi 4,76, jauh di bawah angka inflasi nasional sebesar 2,57.

Pada Juni 2023, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki inflasi terendah sebesar 2,41. Ini jauh di bawah inflasi nasional (4%). Meskipun demikian, ada beberapa komoditi yang menyebabkan inflasi di Babel, seperti beras, sawi hijau, dan sigaret kretek mesin.

Bacaan Lainnya

“Saya umumkan bahwa Inflasi year on year Kepulauan Bangka Belitung adalah inflasi paling rendah kita ucapkan terima kasih, apresiasi sebesar-besarnya. Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran serta Pj Gubernur Safrizal dan jajarannya dalam hal pengendalian inflasi. Sekali lagi kita mengapresiasi jajaran Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik Kepulauan Bangka Belitung Toto Haryanto.

Hal ini disampaikannya dalam acara Berita Resmi Statistik (BRS) yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Nilai tukar petani, ekspor impor, transportasi, pariwisata, dan inflasi akan dipublikasikan. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 1 Februari 2024, di Ruang Pasir Padi Kantor Gubernur Babel.

Pj Gubernur Safrizal mengatakan bahwa ada strategi yang dilakukan, dikenal sebagai “ADA”. Strategi A adalah ketersediaan, yang berarti bahan pokok tersedia dengan mendorong setiap pelaku produksi, dan pemerintah akan membantu para produsen mewujudkannya. Strategi D adalah distribusi, yang dilakukan secara efisien dan memastikan bahwa semua komoditas didistribusikan dengan lancar, tanpa adanya biaya yang tidak terduga. Selanjutnya adalah affordability dengan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk membeli barang. Operasi pasar, bantuan sosial, atau bantuan keuangan dapat membantu melakukannya.

“Mempertahankan jauh lebih berat dari pada mencapainya, maka tugas kita selanjutnya menjadi lebih berat untuk menyelesaikan kondisi inflasi di daerah. Oleh karenanya dengan catatan-catatan yang disampaikan oleh hasil rilis BPS, nanti akan ditindaklanjuti atau dianalisa oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam rangka pengendalian pertumbuhan ekonomi maupun penanganan inflasi,” ungkap Pj Gubernur Safrizal. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan