Biar ga panjang, kita langsung masuk ke persiapan internal.
Ada beberapa poin tapi di sini kita jelasin .
Manajemen waktu sama manajemen keuangan. Untuk manajemen waktu, gw sebenarnya rekomendasiin banget kalian kalo punya kerjaan utama—jangan keluar dulu untuk bikin bisnis.
Tapi gimana caranya bisa manage waktu. Dari hal yang paling penting yang bisa dilakuin untuk bangun bisnis sampe hal-hal yang paling g penting dan mulai delegasi.
Itu namanya action priority matrix yang bentuknya kayak gini. Persiapan ini itu biat kita ga kaget pas bikin bisnis, “Anjir gw ga ada waktu sama sekali.” “Gw kerja udah mati-matian, mau istirahat ga bisa karena harus jalanin bisnis.”
Time table kalian harus bisa disiapin berdasarkan action priority matrix.
Dan setiap fase bisnis tuh beda-beda. Ada (fase dimana) yang paling penting itu kalian R&D. Mikirin produknya gimana.
Tapi di fase tertentu ada yang paling penting itu kalian harus mikir gimana caranya jualan. Yang kedua, financial management.
Kalian kira jadi entrepreneur tuh bakal bisa ngikutin financial advice kayak mayoritas orang? Dapet gaji bulanan terus bisa alokasi berapa—engga.
Entrepreneur itu salah satu pekerjaan dengan risiko finansial yang sangat tinggi.
Penghasilan bukan cuma ga pasti. Kalo bisnis lagi turun, kalian harus tombok. Ada banyak banget yang harus di-adjust. Dana darurat yang biasanya cuma 3, mungkin harus naikin ke 6-12.
Jenis-jenis investasi yang kalian pilihin, gak bisa yang aktif investing kayak main saham atau crypto. Kalian harus masuk ke arah yang passive investing. Yang taruh di Reksadana, terus biarin biar kalian bisa fokus bisnis.
Terus terakhir kalian harus liat kapasitas diri sendiri.
Berapa modal yang kalian bisa taruh untuk bisnis? Gw ga pernah rekomin siapapun untuk taruh 100% dari modal kalian.
Mulai dari 20%, mitigasi risikonya. Kalau bisnis gagal—yang kemungkinan besar, kalo kalian mulai bisnis pertama—kemungkinan tuh bisa gagal. Make sure kalian taruh modal yang kalian bisa kehilangan (itu).
Karena modal itu sebenernya tujuannya bukan untuk memulai, tapi untuk mempercepat. Kunci utama jadi pengusaha ya usah. Baru persiapan eksternal.
Walaupun ada banyak poin, paling simpel kita bagi jadi 2
partner dan modal
Kalo modalnya ga memadai dan ternyata kita butuh modal tambahan, ada 3 struktur yang bisa kita cari. Loan, equity financing, sama bootstrapping.
Masing-masing itu ada pro and con-nya. Dan yang cocoknya di mana, balik lagi ke ide bisnisnya. Loan sangat cocok kalo kalian bikin business model yang pendapatannya tuh predictable banget.
Membangun pabrik yang misalnya demand-nya udah ada, yang udah jelas nih balik modalnya bakal kapan—loan sangat baik.
Equity financing itu yang sering dipakai sama startup-startup. Gw ga tau bisnis gw bakal sukses atau ga, yaudah gw jual aja masa depannya.
“Taruh dong 10 miliar, 10%.” Kalo ancur, rugi, yaudah dia tanggung. Kalian ga hutang apa-apa. Tapi yang direkomendasi untuk mayoritas bisnis lean itu tetap bootstrapping.
Dari duit pribadi atau dari duit temen yang mau chip in, atau keluarga yang mau jalan bisnis bareng—yang nyambung ke poin ke-2.
Persiapan eksternal ke-2 adalah partner.
Kalian butuh partner ga? Bisa ga partner-nya saling melengkapi dari SWOT-nya? Mau bikin bisnis makanan? Kalian jago masak, tapi bisnis makanan itu bukan cuma masak.
Operational management-nya, itung-itungan resep, COGS, dan lain-lain. Ada yang jago finance ga? Ada yang jago operasional? Ada yang jago marketing ga?
Kebayang ga? Ini baru step 1 dari 7 Framework total yang bagusnya kalian pelajarin untuk, dan kita yakin banget—bisa bantu kalian punya bisnis sampai 100 juta/bulan.(wda)
Kamu Bisa Dapatkan DANA Kaget setiap hari, bergabunglah di Grup Telegram DANA Kaget.
Baca Juga:
Ini Dia Cara Bangun Bisnis dari Nol! Coba Cara Sebelum Memulai Usaha!
Rekomendasi Ide Bisnis Modal Kecil yang Menguntungkan untuk Kamu Coba!
Baca berita terkait Ide Bisnis lainnya di Google News