PT Timah Mantapkan Komitmen Keselamatan Kerja Lewat Implementasi SMKP di Dunia Pertambangan

BABELKUPASONLINE.COM – PT Timah Tbk terus menunjukkan komitmen kuat dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat melalui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP). Sebagai bagian dari Holding Industri Pertambangan MIND ID, perusahaan ini menegaskan bahwa keselamatan kerja bukan hanya soal regulasi, melainkan bagian dari budaya perusahaan yang dijalankan secara konsisten.

SMKP menjadi landasan penting dalam operasional PT Timah yang bergerak di sektor pertambangan, dengan mengacu pada Kepmen ESDM No. 1827 K/30/MEM/2018. Sistem ini diterapkan secara menyeluruh, mulai dari pengelolaan risiko hingga pengawasan lapangan, untuk memastikan setiap aktivitas tambang berjalan sesuai dengan prinsip keselamatan dan perlindungan lingkungan.

Bacaan Lainnya

Departement Head Corporate Communication PT Timah, Anggi Siahaan, menegaskan bahwa keselamatan kerja adalah komitmen moral perusahaan. “Bagi PT Timah, SMKP bukan sekadar kepatuhan terhadap aturan, melainkan wujud nyata perhatian terhadap pekerja, lingkungan, dan keberlanjutan bisnis,” jelasnya.

Untuk memperkuat budaya keselamatan di lingkungan kerja, PT Timah rutin mengadakan pelatihan K3 bagi karyawan dan mitra usaha. Pelatihan terbaru bahkan melibatkan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi, Mineral, dan Batu Bara (PPSDM Geominerba), yang turut mendampingi dalam pelaksanaan Pelatihan SMKP Mineral dan Batubara bagi Angkatan I.

Langkah ini merupakan bagian dari transformasi budaya keselamatan yang selama ini dilakukan perusahaan. Sebelumnya, PT Timah telah meluncurkan sejumlah program keselamatan seperti Mucak K3, Budaya 5R, hingga SAFETINS 5R. Kini, pendekatan keselamatan diperkuat melalui teknologi terkini seperti sistem peringatan dini, pemantauan aktifitas tambang secara digital, serta mitigasi risiko yang lebih proaktif.

Tak hanya berhenti di pelatihan, PT Timah juga rajin menggelar audit internal dan sertifikasi untuk mengevaluasi sejauh mana SMKP telah berjalan efektif, baik di lingkungan internal perusahaan maupun pada mitra kerja.

“Keselamatan dan kesehatan kerja harus menjadi nilai bersama, bukan hanya di kantor pusat tapi juga hingga ke area paling terpencil di wilayah tambang kami,” lanjut Anggi.

Kolaborasi juga dilakukan secara intens dengan para pemangku kepentingan, seperti pengawas tambang, kontraktor, serta mitra kerja, demi memastikan seluruh operasional berjalan sesuai prosedur keselamatan. Inisiatif ini diyakini mampu menurunkan potensi kecelakaan kerja serta memperkuat reputasi perusahaan sebagai entitas tambang yang berwawasan lingkungan dan bertanggung jawab.

Dengan penerapan SMKP yang berkelanjutan, PT Timah terus menegaskan posisinya sebagai perusahaan yang tidak hanya fokus pada produktivitas, tapi juga pada perlindungan jiwa dan lingkungan. Upaya ini diharapkan menjadi contoh praktik pertambangan yang bertanggung jawab di Indonesia. (Sumber:www.PT Timah.com)

Baca berita terkait Bangka Belitung lainnya di Google News

Pos terkait