Grup MIND ID dan PT TIMAH Lepasliarkan 74 Tukik Penyu Sisik di Belitung untuk Pelestarian Satwa Liar

BABELKUPASONLINE.COM – Memperingati Hari Konservasi Satwa Liar Sedunia yang jatuh pada 4 Desember, PT TIMAH Tbk bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan, Alobi Foundation, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Belitung, dan Grup MIND ID melepasliarkan 74 tukik penyu sisik di Pantai Tanjung Kelayang, Belitung.

Kegiatan ini menjadi salah satu wujud nyata kolaborasi pelestarian lingkungan, sekaligus mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Pelepasliaran melibatkan para karyawan perusahaan dalam program employee volunteering untuk meningkatkan kesadaran dan hubungan emosional terhadap pelestarian alam.

Bacaan Lainnya

Tukik Kembali ke Habitat Asli
Tukik yang dilepasliarkan merupakan hasil serahan masyarakat kepada BKSDA Sumsel Resor Konservasi Eksitu Wilayah XIII Belitung. Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim dokter hewan dari Alobi Foundation, tukik-tukik ini dikembalikan ke habitatnya di laut.

“Pelepasliaran ini menjadi bagian dari upaya melindungi satwa liar yang populasinya terus terancam oleh predator dan aktivitas manusia,” jelas Nur Hidayat Nurdin, Direktur Manajemen Risiko & HSSE MIND ID. Ia menegaskan bahwa Grup MIND ID berkomitmen untuk terus mengembangkan program CSR yang mendukung pelestarian lingkungan secara berkelanjutan.

Dukungan Multi Pihak untuk Ekosistem Laut
Kepala Resor Konservasi Eksitu Wilayah XIII Belitung, Junaidi, mengapresiasi inisiatif ini sebagai langkah penting dalam melindungi populasi penyu sisik. “Kami berharap upaya ini dapat melestarikan habitat penyu, terutama di perairan Belitung. Langkah sederhana seperti tidak membuang sampah ke laut dan tidak mengambil telur penyu juga harus terus digaungkan,” ujarnya.

Endi R. Yusuf dari Alobi Foundation menyatakan dukungannya terhadap kegiatan ini, menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan ekosistem laut. “Penyu adalah penjaga ekosistem laut. Upaya pelestarian ini harus melibatkan semua pihak karena menjaga satwa liar adalah tanggung jawab bersama,” katanya.

Luthfie Avian, Kepala Bidang PPKLH DLH Kabupaten Belitung, berharap kegiatan serupa dapat rutin dilaksanakan. “Selain di Tanjung Kelayang, kami juga memiliki pusat pelestarian tukik di Selat Nasik di Pulau Kimar dan Desa Mentigih di Pulau Pasar. Kami berharap lebih banyak inisiatif seperti ini di masa depan,” ucapnya.

Harapan untuk Generasi Mendatang
Dengan pelepasliaran ini, diharapkan tukik dapat tumbuh dewasa, berkontribusi pada regenerasi populasi penyu sisik, serta memperkuat ekosistem laut yang sehat dan berkelanjutan. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian diskusi Forum Group Discussion (FGD) Elevate Together Toward Risk Management Excellence Grup MIND ID, yang berlangsung di Pulau Belitung.

Melalui sinergi antar pihak, upaya pelestarian ini diharapkan tidak hanya menjaga populasi satwa langka, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga keseimbangan alam demi masa depan yang lebih baik. (Sumber: www.Timah.com)

Baca berita terkait Bangka Belitung lainnya di Google News

Pos terkait