Soal Pengerukan Muara Jelitik, Pj Gubernur Kepulauan Babel: Kita Akan Lakukan Lelang Terbuka

KUPASONLINE.COM – Ribuan nelayan yang tergabung  Aliansi Nelayan Pesisir melakukan aksi damai di Halaman Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Rabu (2/8/2023) pagi.

Dalam aksi tersebut, massa menyampaikan sejumlah tuntutan, antara lain, meminta percepatan proses lelang pengerukan alur muara Jelitik Sungailiat, mencabut surat edaran menteri KKP RI No B.701/MEN-KP/VI/2023, tentang migrasi perizinan berusaha subsektor penangkapan ikan dan perizinan berusaha subsektor pengangkutan ikan serta menolak Peraturan Pemerintah No 11 tahun 2023 tentang Penangkapan Ikan Terukur (PIT).

Bacaan Lainnya

Menanggapi tuntutan massa, Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Babel, Suganda Pandapotan Pasaribu menyebut bahwa pihaknya akan melakukan lelang secara terbuka, untuk melakukan proyek pengerukan alur muara Jelitik Sungailiat, yang mengalami sedimentasi.

“Segala tuntutan masyarakat, akan kita sampaikan. Terkait proses pengerukan alur muara Jelitik Sungailiat, kita akan melakukan lelang secara terbuka, tanpa ada campur tangan siapapun. Jika mampu melakukan itu, apalagi jika untuk rakyat, ya silahkan saja,” terangnya.

“Dalam prosesnya, jika ada yang bermain, silahkan berhadapan dengan masyarakat. Jangan benturkan kami dengan sejumlah pihak, kami tidak ingin seperti itu. Kita ini kan negara hukum, jadi segala sesuatunya harus sesuai dengan koridor hukum,” lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur Suganda meminta masyarakat untuk bersabar. Menurutnya, apa yang menjadi tuntutan masyarakat, sudah ditindaklanjuti dan sedang berproses. Untuk menyelesaikan tuntutan masyarakat, kata Pj Gubernur Suganda, pihaknya selalu berkomunikasi dengan Forkopimda, maupun pihak-pihak yang terkait.

“Sebelumnya Kabupaten Bangka sudah melakukan pertemuan dan bersurat ke kita (Pemerintah Provinsi Kepulauan Babel) dan itu sudah ditindaklanjuti. Masalah ini tentunya akan kita selesaikan, yang pasti masyarakat harus tenang. Kita juga tahu, situasinya seperti apa di sana (Alur Muara Jelitik),” ucapnya.

“Ini di tahun politik, jangan sampai masyarakat terprovokasi oleh pihak-pihak tertentu. Yang pasti, kita semua ada untuk masyarakat. Masalah ini, cukup duduk bareng, semuanya selesai, tak perlu melibatkan banyak massa. Kasihan masyarakat. Kita serumpun sebalai, harus tetap serumpun sebalai, jadi semuanya harus tenang,” tutupnya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *