KUPASONLINE.COM – Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) terhadap amanat yang diberikan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo, untuk segera menurunkan kasus stunting hingga mencapai 14% di Tahun 2024. Penjabat (Pj) Gubernur Kep. Babel Suganda Pandapotan Pasaribu bersama dengan Perangkat Daerah terkait, melakukan rapat anggaran perihal penanganan stunting.
Rapat yang dilaksanakan di Rumah Dinas Gubernur Kep. Babel, pada Jum’at 04 Agustus 2023 malam tersebut, melibatkan pihak Badan Keuangan Daerah Kep. Babel (Bakuda), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kep. Babel, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) Kep. Babel, Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kep. Babel. Di mana dalam rapat tersebut, dibahas terkait perubahan dalam anggaran, baik itu digunakan untuk apa, dan disalurkan dalam bentuk apa.
“Kita merapatkan terkait anggaran. Kita menyisir bagaimana strategi kita untuk mengentaskan stunting. Kita mengumpulkan Dinas Sosial PMD, Bakuda, Bappeda, bahkan BPS, Kominfo dan instansi lainnya,” ujar Pj Suganda.
Berdasarkan dari hasil terjun langsung ke desa-desa, lewat program Gule Kabung (Gubernur Langsung Eksekusi Kerja Bersama Membangun Bangka Belitung), banyak ditemukan desa-desa yang masih belum mengalokasikan anggaran khusus untuk stunting, berikut juga dengan insentif untuk para kader PKK, Dasawisma, bahkan Posyandu. Yang mana, ini membuat beberapa kader di beberapa desa, tidak aktif dalam menjalankan tugasnya. Untuk itu, Pj Suganda merubah strategi dengan langsung mengucurkan dana ke desa.
“Dengan perubahan strategi ini, kita akan langsung kucurkan dana langsung ke desa. Yang mana itu berupa Makanan Tambahan dan insentif untuk kader. Sehingga kita bisa tepat sasaran, intervensi kita terhadap stunting,” kata Suganda.
Menjadi salah satu agenda prioritas Pj Gubernur untuk membangun Kep. Babel, Angka Stunting tentunya diharapkan dapat diturunkan hingga mencapai target nasional yang telah ditetapkan.
Apalagi, mengingat telah diputuskan anggaran langsung ke desa, bahkan adanya pemberian insentif kepada kader. Hal ini semata-mata untuk menggerakkan dan membakar semangat para kader yang merupakan lini terbawah dalam menjalankan program yang ada.
Seperti yang sempat disampaikan oleh Pj Ketua TP PKK Kep. Babel Maya Suganda Pasaribu pada agenda Penguatan Pokjanal, yang mana percuma memiliki program yang bagus, rapat sana sini berulang kali, tetapi lini terbawahnya tidak menjalankan program tersebut maupun tidak totalitas dalam melaksanakannya. Maka dari itu, Pj Gubernur memutuskan untuk merangkul langsung para kader, guna terwujudnya Kep. Babel bebas stunting.
“Mudah-mudahan bisa sesuai dengan target yang kita mau. Dan ini akan kita lakukan sampai 2024 nanti,” ujar orang nomor satu di Kep. Babel tersebut.(*)