KUPASONLINE.COM – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) terus melakukan upaya untuk menekan laju inflasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Salah satu caranya adalah dengan mengundang seluruh kepala daerah untuk menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Mingguan bersama Kemendagri.
Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Safrizal ZA akan menghadiri Rapat Koordinasi ini secara zoom di Ruang Video Conference Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung pada Senin, 5 Februari
Data menunjukkan bahwa, berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi pada Januari 2024 terjadi di empat kabupaten/kota yang termasuk dalam Indeks Harga Konsumen (IHK) menurut Badan Pusat Statistik: Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Belitung Timur, Kota Pangkalpinang, dan Kota Tanjungpandan. Berbeda dengan tahun 2023, hanya ada dua kabupaten/kota IHK, yaitu Tanjung Pandan dan Pangkalpinang.
“Month to month kita masih terkendali, Posisi bulan Januari 2024, kita terendah inflasi secara year on year dengan nilai 1,21 dibandingkan dengan tahun 2022 dengan nilai 3,86. Month to month kita dari bulan Oktober bernilai 3,8, Bulan Desember turun jadi 2,65, kemudian turun jadi 1,21. Faktornya antara lain komoditinya ready stock, dan ada sebagian program yang panen tahun ini,” jelas Safrizal.
Secara keseluruhan di Provinsi Kep. Babel, penyumbang andil inflasi m-to-m terbesar adalah Ikan kembung (0,06%), Daging ayam ras (0,06%), Bawang merah (0,05%), sementara untuk andil inflasi y-to-y terbesar adalah Beras ( 0,82%), Sigaret Kretek Mesin ( 0,29%), dan Sawi hijau ( 0,16%).
“Tahun 2023, pengaruh inflasi oleh perhubungan udara ada di nomor 2 tertinggi. Sekarang sudah ada empat tambahan maskapai pesawat dan akan ditambah satu lagi pada Bulan Maret, jadi masalah ini sudah terkoreksi. Sehingga komoditi yang menimbulkan inflasi pada tahun 2024 ialah beras, sigaret kretek, dan sayuran seperti sawi hijau,” ungkap pria lulusan terbaik angkatan pertama IPDN ini.
Safrizal juga mengatakan bahwa bahan lain dilaporkan mengalami deflasi dan komoditi terjaga, sementara cuaca tidak berdampak besar pada pertanian, dan deflasi timah membantu mengendalikan inflasi di Kep Babel.
Plt. Inspektur, Kepala Bappeda, Kepala Bakuda, Kepala DPKP, Kepala Dinas Perindag, Kepala DinsosPMD, Kepala Dishub, Kepala Dinas ESDM, Kepala Dinas PUPRPRKP, dan Kepala Biro Ekbang turut mendampingi rakor tersebut.(*)