KUPASONLINE.COM – Pangan merupakan kebutuhan pokok yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Saat ini, kenaikan harga pangan, terutama beras, memiliki dampak yang signifikan terhadap harga komoditas lainnya dan berbagai aktivitas ekonomi, termasuk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel).
Harga beras medium di pasaran mencapai Rp. 17.000 per kilogram, sementara harga beras premium mencapai Rp. 18.000 per kilogram. Salah satu penyebab kenaikan harga yang signifikan adalah distribusi dari Jawa dan Sumatera ke Kep. Babel, yang merupakan provinsi kepulauan.
Untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas pasokan serta harga beras di Kep. Babel, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Beliadi, melakukan kunjungan ke Badan Pangan Nasional. Tujuan kunjungan ini adalah untuk mengoptimalkan distribusi pangan dan menjaga stabilitas serta ketersediaan beras di provinsi tersebut, pada Jumat, 1 Maret 2024.
Beliadi menjelaskan bahwa karena Kep. Babel adalah provinsi kepulauan, kebutuhan akan beras sangat bergantung pada pasokan dari luar daerah. Hal ini dapat menjadi masalah, terutama di Pulau Belitung yang memerlukan dua kali transportasi dari Sumatera melalui Pulau Bangka.
“Saat ini, produksi beras di Kep. Babel hanya mencukupi 12% kebutuhan masyarakat, sehingga kita sangat bergantung pada pasokan dari luar daerah, terutama dari Sumatera dan Jawa,” ungkap Beliadi.
Lebih lanjut, Beliadi menyoroti kenaikan harga beras terkait dengan ketersediaan stok menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 2024.
“Dekatnya waktu menyambut bulan Ramadhan membuat ketersediaan stok beras menjadi sangat penting bagi kita semua,” tambahnya.
Dwi Sartika, Analis Ketahanan Pangan Madya Badan Pangan Nasional, menanggapi informasi tersebut dengan menyatakan bahwa stok beras untuk Kep. Babel di gudang stok Bulog Kanwil Sumatera Selatan dan Kep. Babel per tanggal 29 Februari mencapai 20.786 ton. Stok ini dapat memenuhi kebutuhan pangan selama beberapa bulan ke depan, sambil menunggu panen raya pada bulan April-Mei mendatang.
“Berdasarkan data dari pemerintah provinsi Kep. Babel bahwa cadangan beras Babel pada minggu ke-4 februari 2024 sebesar 64,02 ton, artinya ketersediaan beras babel masih sangat baik, juga di babel terdapat 35 lumbung pangan masyarakat yang dapat membantu memperkuat ketahanan pangan di Babel” lanjutnya.
Ditambahkannya untuk mengatasi distribusi beras dari palembang ke babel (pulau bangka dan pulau belitung) dapat dilakukan melalui subsidi oleh Badan Pangan Nasional dengan terlebih dulu melalui proposal dinas pertanian dan ketahanan pangan Babel dan telah melalui proses verifikasi.
“Untuk meningkatkan ketahanan pangan selain distribusi beras, badan pangan nasional juga mempunyai bantuan sarana dan prasarana penyimpanan hasil pertanian dan peternakan berupa cold storage dengan berbagai kapasitas guna menstabilkan harga komoditi pangan dan daging, dapat dilakukan oleh swasta atau kelompok tani tetap pengajuan melalui dinas pertanian dan ketahanan pangan dan lulus verivikasi oleh badan pangan nasional,” jelasnya.
Mendengar masukan dan informasi dari badan pangan nasional Beliadi menyambut baik dan akan melakukan koordinasi segera dengan dinas pertanian dan ketahanan pangan provinsi Kep. Babel guna mempercepat distribusi serta bantuan sarana dan prasarana guna memastikan ketersedian juga kestabilan pasokan dan harga beras dan daging di babel terutama dalam waktu dekat untuk menyambut Idul Fitri tahun 2024 serta melakukan komunikasi untuk peningkatan lumbung pangan masyarakat.(*)