KUPASONLINE.COM – Program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) PT Timah telah membantu 10.000 usaha kecil dan menengah (UMKM) di seluruh wilayah operasional perusahaan.
Program PUMK PT Timah, yang dimulai pada tahun 2000 dan akan berlanjut hingga tahun 2024, telah membantu puluhan ribu usaha kecil dan menengah (UMKM) mengembangkan bisnis mereka sendiri, yang pada gilirannya akan meningkatkan ekonomi lokal.
Karena UMKM merupakan bagian penting dari ekonomi negara dan menciptakan lapangan pekerjaan, PT Timah berkomitmen untuk mendukung perkembangan ekonomi masyarakat melalui Program PUMK.
Melalui Program PUMK, PT Timah membantu pelaku UMKM mendapatkan modal, meningkatkan kemampuan UMKM melalui program pembinaan dan pelatihan, dan mendorong penjualan produk UMKM melalui pameran. Selain itu, PT Timah menyediakan tempat untuk memamerkan produk UMKM.
Program PUMK PT Timah bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM lokal dengan berfokus pada peningkatan keterampilan, manajemen, dan akses pasar.
Berbagai jenis bisnis, termasuk ekonomi kreatif, jasa, perdagangan, industri, pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan, adalah mitra binaan PT Timah.
Anggota holding industri pertambangan MIND ID ini menyebarkan program PUMK ke berbagai daerah operasional perusahaan, seperti Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Riau, dan Provinsi Kepulauan Riau, antara lain.
Seperti yang dikatakan Levaria, seorang warga Bangka Barat, para pelaku UMKM telah merasakan manfaat dari keberadaan Program PUMK ini, yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan bisnis mereka.
Dukungan modal dari PT Timah memungkinkan Leviaria (37), pemilik produk pewarna makanan “Ju & Je”, untuk mengembangkan bisnisnya.
“Awal-awalnya kita cuma produksi beberapa kilo, berangsur-angsur naik jadi 50 kg bahan baku. Kalau sekarang produksinya sudah dua kali lipatlah. Paling ramai itu saat memasuki bulan puasa, kita pernah memproduksi sebanyak 300 kilo,” katanya beberapa waktu lalu.
Menurut Leviria usahanya tersebut dapat berkembang pesat berkat adanya bantuan modal dari PT Timah Tbk. Sejak menjadi mitra binaan PT Timah Tbk dua tahun ini dirinya bisa membangun rumah produksi sesuai dengan standart dari BPOM.
Produk pewarna makanan yang mereka hasilkan juga berkualitas dan tahan berbulan-bulan jika disimpan dengan baik.
“Selain itu, saya juga bisa menambah alat produksi dan juga bisa menambah modal produksi, dan banyak lagilah keuntungan – keuntungan lain yang saya dapatkan setelah menjadi mitra binaan PT Timah,” katanya .
Untuk tenaga kerja, dirinya memberdayakan masyarakat sekitar agar bisa membantu perekonomian masyarakat.
“Saat ini saya bisa mempekerjakan empat hingga lima orang dalam proses produksi ini,” katanya.
Sama halnya dengan yang disampaikan Sundari warga Dusun Simpang Tiga Desa Simpang Tiga Kecamatan Renggiang, Kabupaten Belitung Timur ini memproduksi Sambal lingkong dengan brand “Caesar Pa’iq”.
Sundari menjelaskan, perjalanan panjang usahanya dalam mengenalkan sambal lingkong hingga saat ini dari mulai kecil-kecilan dengan plastik biasa dan saat ini mulai berkembang. Sudah memiliki izin PIRT dan halal.
Selain memproduksi Sambal Lingkong, Sundari juga memiliki produk lainnya seperti kerupuk dan sirup jeruk kunci.
“Saya berharap PT Timah Tbk terus membantu UMKM lokal ini, agar bisa terus berkembang usahanya,” harapnya.
Program PUMK adalah upaya nyata PT Timah untuk mendukung pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia. Program ini telah mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat selain membantu permodalan dan meningkatkan keterampilan dan akses pasar. (*)