3. Product on Demand
Product on demand adalah bisnis di mana kamu hanya memproduksi barang setelah ada pesanan. Misalnya, kamu bisa membuat dan menjual kaos, mug, atau tote bag dengan desain kustom.
Kamu hanya perlu modal sosial dan modal waktu. Kamu bisa mempromosikan produk kamu lewat media sosial atau website, dan menggunakan platform seperti Printful atau Teespring yang akan menangani produksi dan pengiriman. DANA KAGET
Dengan begitu, kamu tidak perlu menyimpan stok barang dan bisa fokus pada pemasaran.
4. Drop Servicing
Drop servicing mirip dengan dropshipping, tapi yang kamu jual adalah jasa, bukan produk. Misalnya, kamu menawarkan jasa desain website, tapi sebenarnya kamu mengalihdayakan pekerjaan tersebut kepada freelancer.
Yang kamu butuhkan di sini adalah modal manusia dan modal sosial. Kamu perlu keterampilan untuk menemukan freelancer yang berkualitas dan jaringan untuk mempromosikan jasa yang kamu tawarkan. Modal waktu juga penting untuk mengelola komunikasi antara klien dan freelancer, memastikan proyek berjalan lancar.
Jenis Modal yang Diperlukan
Untuk menjalankan bisnis-bisnis di atas, kamu tidak memerlukan modal uang yang besar, tapi kamu akan membutuhkan jenis modal lain, seperti:
Money Capital: Uang memang penting, tapi kamu bisa memulainya dengan modal yang kecil atau bahkan tanpa modal uang sama sekali.
Human Capital: Keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman kamu adalah aset yang berharga dalam menjalankan bisnis.
Sosial Capital: Jaringan dan koneksi yang kamu miliki bisa membantu mempromosikan bisnis kamu tanpa biaya tambahan.