BABELKUPASONLINE.COM – PT Timah Tbk berkolaborasi dengan Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam upaya menggali potensi geowisata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kolaborasi ini diwujudkan melalui Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Inovasi (P2MI) yang diinisiasi oleh ITB, serta didukung penuh oleh PT Timah. Salah satu rangkaian kegiatan yang diadakan adalah Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Menggali Potensi Geowisata Kepulauan Bangka Belitung,” yang berlangsung di Graha PT Timah pada Kamis (5/9/2024).
Acara FGD ini menghadirkan berbagai pihak, di antaranya Direktur Operasi dan Produksi PT Timah Nur Adi Kuncoro, Kaprodi Program Master dan Doktor Teknik Geologi ITB Dr. Eng Mirzam Abdurrachman, S.T., M.T, Kepala Dinas Pendidikan Bangka Belitung Ervawi, penggiat pariwisata, dan pelaku usaha lokal.
Selama empat hari ke depan, sebanyak 23 dosen ITB dari berbagai disiplin ilmu akan terlibat dalam eksplorasi potensi geowisata di Pulau Bangka. Pulau ini dikenal memiliki kekayaan geologi yang besar, termasuk formasi batuan unik dan keindahan pantainya, serta sejarah panjang penambangan timah. Batu satam di Pulau Belitung, bebatuan di Pantai Tikus Emas, dan Batu Belimbing di Toboali adalah beberapa contoh kekayaan geologi yang dapat dikembangkan sebagai objek geowisata.
Menurut Dr. Mirzam Abdurrachman, penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih mendalam tentang geowisata kepada masyarakat dan wisatawan. “Wisatawan sering kali menikmati destinasi tanpa mengetahui informasi geologinya. Dengan penelitian ini, kami berharap dapat menyampaikan informasi tersebut dalam bahasa yang mudah dipahami sehingga wisatawan semakin tertarik dan memiliki keinginan untuk kembali,” ujarnya.
Direktur Operasi dan Produksi PT Timah, Nur Adi Kuncoro, menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah awal untuk memaksimalkan potensi geowisata di Bangka Belitung. PT Timah berharap hasil dari penelitian ini dapat mendukung pengembangan pariwisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.
“Sinergi dengan ITB ini sangat berarti bagi kami. Kehadiran para ahli dari ITB merupakan kesempatan besar bagi Babel untuk mengoptimalkan potensi geowisata, yang juga sejalan dengan pengelolaan geopark,” tutur Nur Adi.
Perwakilan Dinas Pariwisata Provinsi Bangka Belitung, Yuliarsyah, menekankan bahwa potensi geowisata di Babel sangat besar, namun belum sepenuhnya digarap. Menurutnya, penelitian ini menjadi momentum penting untuk mengelola kekayaan geologi secara optimal guna kesejahteraan masyarakat.
“Pariwisata Babel sedang menghadapi tantangan besar, terutama terkait kondisi ekonomi. Kami berharap penelitian ini dapat menjadi pendorong agar potensi geowisata dapat dimanfaatkan lebih baik, meskipun geowisata bukan hal baru bagi Babel,” ucap Yuliarsyah.
Dengan kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan sektor swasta, diharapkan geowisata di Kepulauan Bangka Belitung dapat terus berkembang dan menjadi daya tarik baru yang mendukung perekonomian masyarakat setempat. (*)
Baca berita terkait Bangka Belitung Lainnya di Google News