BABELKUPASONLINE.COM – PT TIMAH Tbk (IDX: TINS) telah merilis laporan keuangan konsolidasi untuk periode yang berakhir pada 30 September 2024. Dalam laporan tersebut, terlihat bahwa perusahaan berhasil mencatatkan kinerja yang solid di tengah ketidakpastian pasar logam timah yang terjadi selama tiga bulan terakhir.
Fluktuasi harga timah dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk penyesuaian suku bunga di AS, stimulus ekonomi di Tiongkok, dan tantangan dalam pasokan global logam timah.
Pada akhir September 2024, harga logam timah di London Metal Exchange (LME) berada di kisaran USD 33.000 per metrik ton.
Menurut CRU Tin Monitor, konsumsi global logam timah diperkirakan mengalami peningkatan sebesar 2,6% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai 270.603 ton, sementara produksi diprediksi mengalami penurunan sebesar 7,7% menjadi 253.598 ton.
Di sisi lain, persediaan logam timah di gudang LME tercatat turun 37,4% sejak awal tahun, dari 7.450 ton menjadi 4.660 ton pada akhir September 2024. Penurunan ini menunjukkan adanya pengetatan pasokan di pasar.
Fina Eliani, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT TIMAH Tbk, mengungkapkan bahwa perusahaan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp908,81 miliar untuk sembilan bulan pertama tahun 2024.
“Pencapaian ini mencerminkan upaya kami dalam meningkatkan kinerja operasional, memperkuat kinerja keuangan, dan perbaikan tata kelola di sektor pertambangan timah,” katanya.
Dengan laporan keuangan yang positif ini, fundamental keuangan PT TIMAH Tbk semakin kuat, dan perusahaan berkomitmen untuk terus beradaptasi dengan dinamika pasar global demi menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan.(Sumber: www.Timah.com)
Baca berita terkait Bangka Belitung lainnya di Google News