BABELKUPASONLINE.COM – PT Timah terus berupaya meningkatkan tata kelola pertambangan dengan menghadirkan pola kemitraan yang melibatkan masyarakat secara langsung. Salah satu langkah strategis perusahaan ini adalah menggandeng Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam kegiatan penambangan di Batu Beriga, Kabupaten Bangka Tengah.
Kemitraan ini bertujuan untuk memberikan peluang bagi masyarakat lokal agar dapat terlibat dalam aktivitas pertambangan yang legal dan sesuai regulasi. Dengan adanya pola kemitraan ini, PT Timah tidak hanya memastikan kegiatan pertambangan berjalan sesuai standar good mining practice, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
Departement Head Corporate Communication PT Timah, Anggi Siahaan, menjelaskan bahwa perusahaan berkomitmen menghadirkan model kemitraan yang berkelanjutan. Untuk itu, PT Timah berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan aparat penegak hukum, guna memastikan implementasi kemitraan berjalan sesuai aturan yang berlaku.
“Kami ingin menciptakan pola kemitraan yang memberikan manfaat bagi masyarakat. Dengan melibatkan BUMDes dan kelompok masyarakat yang memenuhi persyaratan, diharapkan program ini dapat memperkuat ekonomi lokal serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar tambang,” ujar Anggi.
Dalam pelaksanaannya, PT Timah akan menambang sendiri dengan melibatkan tenaga kerja lokal. Setiap alat produksi ponton yang beroperasi di Perairan Beriga akan mempekerjakan dua orang dari masyarakat setempat. Pola ini dirancang untuk menciptakan sistem kerja yang kondusif dan mengoptimalkan kontribusi masyarakat dalam aktivitas pertambangan.
Selain itu, PT Timah turut memberikan pendampingan bagi mitra terkait perizinan, teknis operasional, serta penerapan standar keselamatan dan lingkungan. Saat ini, perusahaan juga tengah mendorong BUMDes Beriga untuk melengkapi persyaratan legal, seperti Surat Izin Usaha Jasa Pertambangan (SIUJP), agar dapat bermitra langsung dengan PT Timah.
“Dengan adanya pendampingan ini, diharapkan masyarakat tidak hanya terlibat dalam proses penambangan, tetapi juga dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Kami ingin memastikan bahwa kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, aman, dan membawa dampak positif bagi semua pihak,” tambah Anggi.
Pola kemitraan ini juga diharapkan menjadi solusi inovatif dalam tata kelola pertambangan yang lebih baik serta memperkuat hubungan harmonis antara perusahaan dan masyarakat. Dengan adanya sistem yang terstruktur, masyarakat memiliki akses terhadap kegiatan ekonomi berbasis pertambangan secara legal, sehingga dapat mengurangi aktivitas tambang ilegal yang berisiko bagi lingkungan dan keselamatan.
Melalui skema ini, PT Timah optimistis dapat menciptakan ekosistem pertambangan yang lebih berdaya guna dan berkelanjutan, sekaligus mendorong kemandirian ekonomi masyarakat di sekitar wilayah tambang.(Sumber:www.PT Timah.com)
Baca berita terkait Bangka Belitung lainnya di Google News